Circle Gallery

Breaking News
recent

Verite Footage

Verite merupakan pengamatan kegiatan dan “kehidupan yang terjadi di depan kamera”. Verite merupakan footage yang berbicara atas nama footage itu sendiri tanpa membutuhkan narasi atau voice over untuk menjelaskannya. Contohnya adalah adegan dimana kita mengikuti seseorang yang berjalan jauh ke sekolah dari tempat tinggalnya yang terpencil.
Merajut gambaran umum dan adegan verite secara terampil dalam keseluruhan cerita akan memberikan bentuk, kecepatan dan tempo.

B-roll pada dasarnya adalah footage apapun yang bukan berupa footage wawancara, dan berfungsi sebagai pelengkap wawancara dan menceritakan kisah yang dibangun.
Dalam situasi perekaman apapun, anda harus bias mencari gambar/footage yang relevan dengan cerita.
Jika seseorang bercerita tentang sepakola,  anda bisa mengambil gambar tentang situasi  dilapangan sepakola , orang –orang  melakukan pemanasan, yang mempersiapkan gawang, atau kondisi ruang ganti .
Ambil gambar dalam berbagai ukuran, wide shoot yang menunjukkan konteks, aksi orang, pan adegan dan close up ekspresi.
Sekuens visual b-roll akan menceritakan sendiri kisah film dan sekaligus memberikan jeda untuk bernafas dan transisi.
B-roll yang baik tidak hanya menggambarkan apa yang diucapkan seseorang  tetapi juga memberikan sesuatu yang baru berupa wawancara dan voice over.
B-roll
B-roll pemain sepak bola berjalan menuju lapangan
Cut away adalah gambar sekeliling yang diambil kamera saat proses wawancara, atau adegan dominan sedang berlangsung, yang mendukung  penggambaran karakter dan konteks cerita.
Gambar ini membantu ‘menutup” dalam proses editing dan membantu sekuen karakter(menutup maksudnya menyediakan visual ketika orang berbicara). Gambar cut away ini pendek dan bisa dipakai untuk menghaluskan jeda audio dan visual dalam proses editing.
Dalam contoh wawancara  misalnya, cut away biasa berarti tangan si tokoh, atau gambar orang yang mendengarkan.
Cut away paling mudah difilmkan dalam situasi ketika orang melakukan aktifitas sehingga bias diambil gambar close up detil. Atau ketika mereka berada di suatu lingkungan bersama orang lain, atau dikelilingi gambar yang berpotensi menarik.
Sebuah wawancara di ruangan yang kosong hampa membuat pengambilan cut away sangat sulit.
Di ruangan kantor dokter anda mungkin bisa mengambil gambar close up kertas resep, atau set peralatan medis, suasana di luar ruangan kantor.
Di rumah seseorang mungkin anda bisa mengambil gambar foto, obyek dari tempat asal mereka, dll.
Jika seseorang menggemgam sesuatu selama mereka berbicara, ada dapat menclode up gambar tangan tersebut.
cut away
cut away adegan mengikat tali sepatu untuk mengisi visual wawancara
Jika anda berkepentingan merekam keselurahan wawancara atau jika cuma ada satu kamera, selesai wawancara, anda bisa meminta mereka tetap ditempatnya dan terus berbicara, beri pertanyaan acak dan pertahankan motivasi, sambil anda mengambil gambar cut away-nya.
Jika orang lain melakukan sesuatu selama anda merekam, misalnya menyiapkan makanan, menyortir kertas, akan sangat mudah mengambil cut away.
Kemungkinan lainnya cut away bisa berupa long shot dari situasi yang mungkin tidak bias dipahami atau dilihat oleh penonton tentang apa yang dikatakan oleh orang yg diwawancarai.
Video yang di putar pada monitor komputer tidaklah menggunakan metode interlace seperti umumnya. Setiap line mulai dari atas sampai bawah  disimpan pada frame buffer, disebut dengan tehnik progressive scanning. Karenafields sebenarnya ditampilkan terpisah berdasarkan waktu, menyatukannya bisa memunculkan efek yang tidak dikehendaki.  Jika obyek bergerak cepat, akan terlihat ketidak singkronan pada posisi 2 fields  sehingga muncul efek comb, garis bergerigi seperti sisir pada obyek.
Interlaced video frame
Interlaced video frame
Untuk mencegah efek samping ini maka dilakukan cara “de-interlace” , yaitu dengan membuat kombinasi rata rata dari dua jenis field ini dalam satu frame.
de-interlace
de-interlace
Proses ini membutuhkan waktu render yang jauh lebih lama daripada interlaced video, tetapi hasilnya lebih bagus.

3-2 pull down

Untuk menyesuaikan framerate sebuah video ke standart yang dipakai , misalkan dari video 24 fps ke standar NTSC,30 fps digunakan tehnik 3-2 pulldown. Frame pertama digunakan untuk mengisi 3  fields pertama, frame ke dua digunakan pada 3 fields berikutnya, dan seterusnya sehingga framerate bertambah.
3-2 pulldown
3-2 pulldown

Beberapa diantara kita mungkin terbiasa mengoperasikan satu atau dua jenis kamera., sementara diluar sana masih terdapat puluhan jenis kamera,  dengan berbagai merk, varian dan spesifikasinya. Untuk mengetahui semuanya tentunya membutuhkan usaha yang lumayan berat:-(, oleh sebab itu kita bisa memulainya dengan mengelompokkan kamera-kamera tersebut ;
Berdasarkan tujuan penggunaannya, kamera dapat di kelompokkan dalam;
  1. Kamera Film
  2. Kamera Broadcasting
  3. Kamera news
  4. Kamera dokumentasi dan hobi
Cirinya : Compact, mobile, dengan body yang kecil dan ringan. Menonjolkan pegangan handheld pada bodynya, biasanya display utama menggunakan LCD lipat disamping.
Kamera dibuat oleh berbagai macam manufacturer , tersedia dalam berbagai model dan varian. Merk-merk kamera yang populer antara lain;
  1. Sony
  2. Panasonic
  3. JVC
  4. Samsung
  5. Ikegami
  6. Philip
Berdasarkan media penyimpanan gambarnya, kamera dapat dibagi menjadi
  1. Kamera pita 8 milimeter, menggunakan pita 8 mm, Video 8, Hi8, Digital8
  2. Kamera pita Beta, menggunakan kaset Beta, Betamax, Betacam, Betacam SP, Betacam SX, Digital Betacam
  3. Kamera VHS, VHS-C, S-VHS, S-VHS-C, D-VHS
  4. Kamera DV, meliputi kamera  DV, mini DV, DVCAM,DVCPRO, DVCPRO50, DVCPRO HD, HDV
  5. DVD, kamera yang menggunakan media penyinpanan DVD, Blu Ray, HD-DVD, HD-VMD, CD-DVD
  6. Kamera film 35 mm
  7. Dll
Berdasarkan kategori penggunanya, kamera dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu;
1. ENG ( Electronic News Gathering)
Kamera yang digunakan untuk meliput peristiwa atau kejadian yang tidak direncanakan, seperti meliput berita, kegiatan outdoor, dsb.
Ciri utama dari kamera jenis ini adalah modelnya yang portable-mudah dibawa kemana mana-, dilengkapai dengan shake reduction/vibration reduction, serta dilengkapi dengan baterai dengan daya tahan yang lama.
2. EFP (electronic Field Production)
Kamera EFP adalah kamera yang digunakan untuk memproduksi materi audio visual non berita. Kamera ini biasanya digunakan untuk produksi drama, film, sinetron, program non drama dan lain lain. Ciri ciri kamera ini adalah dilengkapi dengan berbagai aksesoris, seperti tripod, crane atau jimmy jib,zoom servo, dan sebagainya.
3. Kamera Studio
Kamera studio adalah kamera yang dipakai di dalam studio shoting. Cirinya adalah ukurannya yang besar dan berat-agar gambar yang dihasilkan stabil dan halus. Kamera seperti ini biasanya dilengkapi dengan zoom servo(alat remote untuk menggerakkan lensa zoom), pedestal, viewfinder dan intercom yang memungkinkan PD(program Director) untuk men-direct kameraman.
j

j

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.